Telekomunikasi menurut sejarahnya berasal dari dua
suku kata yaitu (tele = jarak jauh) dan (communicara =berita atau informasi).
Sejarah dari dari telekomunikasi diawali dengan menggunakan asap dan drums
sebagai sinyalnya dan ini terjadi di Africa, Amerika dan bagian dari Asia. Berdasarkan
the Annex of the Constitution of the International Telecommunication
Union (ITU), “Telecommunication means any transmission, emission
or reception of signs, signals, writing, images and sounds or intelligence
of any nature by wire, radio, optical or other electromagnetic systems”.
Sinyal adalah segala sesuatu yang dapat dilihat (visual), didengar (audible)
ataupun elektrik. Sinyal tersebut dapat dihasilkan dari berbagai media, seperti
api yang menyala, asap, bendera, lampu, drum, senapan, telegraph, telepon,
radio, dan sebagainya.
Dalam berbagai literatur sejarah disebutkan bahwa
telekomunikasi sudah dilakukan manusia sejak ribuan tahun yang lalu menggunakan
media yang sangat sederhana, seperti drum, api, air, maupun asap. Berikut ini
adalah tahapan-tahapan perkembangan telekomunikasi.
Telekomunikasi
Pada Masa Permulaan
Pada
masa ini, telekomunikasi dilakukan menggunakan media yang sangat sederhana. Drum
digunakan oleh masyarakat asli Afrika, New Guinea dan Amerika Selatan.
Di Cina, masyarakat menggunakan "Tamtam", suatu lempengan
logam besar berbentuk bundar yang digantungkan secara bebas sehingga
bila dipukul akan menimbulkan bunyi keras yang dapat terdengar sampai
jarak yang jauh.
Pada
abad ke-5 sebelum Masehi, kerajaan Yunani kuno dan Romawi menggunakan
api untuk berkomunikasi dari gunung ke gunung atau menara ke menara.
Telekomunikasi dilakukan oleh prajurit khusus dengan saling memahami
kode berupa jumlah nyala api. Telekomunikasi ini digunakan saat perang
dan hanya efektif pada malam hari.
Pada
abad ke-2 sesudah Masehi bangsa Romawi menggunakan asap sebagai media telekomunikasi.
Mereka membangun jaringan telekomunikasi yang terdiri dari ratusan menara
hingga mencapai 4500 kilometer. Setiap menara bisa mengeluarkan asap
yang dapat dilihat oleh menara lain yang berada di dekatnya. Sistem telekomunikasi
ini digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan militer dalam menjalankan pemerintahan
atas daerah jajahan yang semakin luas.
Pada
abad ke-4 sesudah Masehi, Aeneas the Tactician mengusulkan sistem
telekomunikasi menggunakan air yang disebut hydro-optical telegraph.
Sistem telekomunikasi ini memanfaatkan ketinggian air sebagai kode-kode
dalam berkomunikasi. Sistem ini bisa mengirimkan pesan dengan sangat
cepat dari satu tempat ke tempat lain.
Pada
masa Revolusi Perancis, Claude Chappe menemukan alat telekomunikasi yang
disebut mechanical-optical telegraph atau sering disebut semaphore.
Alat tersebut berupa suatu batang yang dapat digerakkan menggunakan tali
sehingga bisa membentuk berbagai simbol/huruf yang jumlahnya mencapai 196
(huruf besar, kecil, tanda baca dan angka). Alat tersebut dipasang di atas atap
gedung sehingga bisa terlihat dari jarak jauh. Jaringan telegraph menggunakan
alat tersebut dioperasikan pada tahun 1794 ketika tentara sukarela
mempertahankan Perancis dari serangan Austria dan penjajah lainnya. Jaringan
tersebut terdiri dari 22 stasiun dengan jangkauan 240 kilometer. Pengiriman pesan
sejauh itu hanya membutuhkan waktu 2 sampai 6 menit.
Telekomunikasi
Elektrik
Telegraph
elektrik komersial pertama dibangun di Inggris oleh Sir Charles Wheatstone dan
Sir William Fothergill Cooke. Jaringan telegraph elektrik ini beroperasi dengan
jangkauan 21 kilometer di the Great Western Railway pada
9 April 1839. Samuel Morse, bersama Alfred Vail berhasil membangun suatu
telegraph yang bisa merekam pesan ke dalam gulungan kertas. Sistem
ini menjangkau 64 kilometer antara Washington, DC dan Baltimore pada
24 Mei 1844. Jaringan telegraph di Amerika berkembang hingga 32.000
kilometer pada tahun 1851. Selanjutnya, jaringan kabel telegraph yang
melewati lautan Atlantic (antara Amerika dan Eropa) selesai dibangun
pada 27 Juli 1866 [2].
Sepuluh
tahun kemudian (1876), telepon konvensional ditemukan oleh pemuda
berusia 29 tahun bernama Alexander Graham Bell dan asistennya, Thomas
Watson (22 tahun). Pada masa itu, telepon merupakan penemuan sangat penting
karena bisa mengirimkan pesan suara melalui jaringan kabel. Hal ini
membuat telekomunikasi semakin alami, sangat cepat dan bisa dilakukan
siapa saja. Suara Graham Bell yang mengucapkan kalimat "Mr. Watson,
come here, I want you!" adalah suara pertama yang berhasil
dikirimkan melalui kabel pada tanggal 10 Maret 1876 [1]. Telepon
komersial mulai dijalankan pada tahun 1878 di New Haven, Connecticut.
Enam tahun kemudian, jaringan telepon sudah menjangkau Boston,
Massachusetts dan New York City.
Pembangunan
jaringan kabel telepon membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Oleh
karena itu, para ilmuwan berusaha menemukan sistem telekomunikasi tanpa kabel (wireless
telecommunication). Usaha ke arah ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun
1832 ketika James Lindsay mendemonstrasikan wireless telegraphy di
hadapan para mahasiswanya. Pada tahun 1854, dia berhasil mengirimkan pesan,
dari Dundee ke Woodhaven yang berjarak sekitar 3 kilometer, menggunakan air sebagai
media transmisinya. Pada tahun 1893, Nikola Tesla menggambarkan dan
mendemonstrasikan secara detail mengenai prinsip-prinsip wireless telegraphy.
Dia menggunakan peralatan yang berhubungan dengan sistem radio. Sebelum tahun
1900, Reginald Fessenden berhasil mengirimkan pesan yang berupa suara manusia
tanpa melalui kabel (wireless). Pada bulan Desember 1901, Guglielmo
Marconi berhasil membangun wireless communication antara Inggris dan Amerika
yang membuat dia mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1909. Pada tanggal 25 maret
1925 di London, John Logie Baird (Skotlandia) berhasil mengirimkan pesan berupa
gambar siluet bergerak. Pada bulan Oktober 1925, Baird berhasil mengirimkan
gambar bergerak yang sebenarnya atau televisi menggunakan Nipkow disk
sehingga dikenal sebagai televisi mekanik. Selanjutnya, Baird berhasil
membangun televisi berwarna menggunakan cathode-ray tubes.
Telekomunikasi
Berbasis Komputer
Sejak
ditemukannya komputer elektronik pada dekade 1930-an, perkembangan telekomunikasi
menjadi sangat cepat. Berbagai usaha dilakukan untuk mengirimkan data dari
satu komputer ke komputer lainnya. Pada tanggal 11 September 1940, George
Stibitz berhasil mengirimkan masalah-masalah komputasi menggunakan teletype
ke Complex Number Calculator di New York dan menerima
hasil komputasinya di Dartmouth College, New Hampshire. Konfigurasi
komputer terpusat ini tetap populer sampai era 1950-an [2]. Pada dekade
1960-an, para peneliti mulai melakukan penelitian tentang packet
switching yang memungkinkan data-data dikirim ke komputer-komputer lain
tanpa melalui mainframe yang terpusat. Pada tanggal 5 Desember
1969, para peneliti berhasil membuat suatu jaringan 4 node antara the
University of California (Los Angeles), the Stanford Research Institute,
the University of Utah dan the University of California (Santa Barbara).
Jaringan komputer ini selanjutnya menjadi ARPANET, yang pada tahun 1981 sudah
berisi 213 node. Pada bulan Juni 1973, suatu node dari luar Amerika ditambahkan
ke dalam jaringan komputer tersebut. Selanjutnya ARPANET bergabung dengan
jaringanjaringan komputer lainnya sehingga membentuk Internet. Pada
bulan Agustus 1982, protokol electronic mail (e-mail) yang dikenal
dengan SMTP mulai diperkenalkan. Pada bulan Mei 1996, HTTP/1.0 atau
protokol yang memungkinkan hyperlinked Internet berhasil diimplementasikan.
Kedua protokol inilah yang membuat telekomunikasi berbasis komputer
menjadi sangat populer.
Telekomunikasi Saat Ini
Kehadiran
internet membawa perubahan yang sangat besar bagi dunia telekomunikasi. Saat
ini, jutaan komputer sudah terhubung ke jaringan internet dan menyediakan
sangat banyak informasi yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja di
seluruh dunia. Berbagai aplikasi berbasis internet sudah banyak
digunakan, seperti e-commerce, e-learning, video conference,
e-government, dan sebagainya. Dengan semakin banyaknya sumber informasi
di internet, maka muncullah beragam mesin pencari (search engine)
yang sangat memudahkan pengguna internet dalam menemukan informasi yang
dibutuhkan. Yahoo dan Google adalah dua contoh search engine yang
sangat populer saat ini. Satu aplikasi penting lainya adalah Wikipedia, yakni
ensiklopedia bebas yang menyediakan informasi tentang suatu istilah
tertentu secara sangat lengkap dengan segala referensi yang digunakan.
Aplikasi internet lainnya yang sangat penting adalah mailing-list yang
merupakan kelompok diskusi menggunakan e-mail. Saat ini, ribuan mailing-list
dari beragam komunitas sudah memenuhi jaringan internet. Dari sisi software,
keberadaan internet telah membuat manusia bisa berkomunikasi dengan
sangat mudah.
Bagaimana
dengan kondisi hardware? Perkembangan hardware tidak bisa lepas
dari software. Keduanya saling mendukung. Perancangan hardware
menjadi sangat mudah dan cepat dengan adanya software yang powerful.
Sebaliknya, software yang kuat, cepat dan biasanya berukuran
besar hanya bisa dibangun dan berjalan dengan baik jika hardware komputer
(processor, memory, harddisk, dsb.) menyediakan kebutuhan
yang diperlukan. Saat ini, hardware telekomunikasi sudah sangat
maju. Jaringan telekomunikasi, baik yang berbasis kabel maupun wireless,
sudah memiliki kecepatan sangat tinggi hingga Megabyte per detik. Di
negara-negara maju, pengaksesan data dari benua lain memiliki kecepatan yang
hampir sama dengan pengaksesan data dari harddisk. Dengan demikian,
data-data multimedia (teks, suara, gambar dan video) sudah bisa
dikirimkan melalui internet. Sebagian negara sudah menggunakan teknologi
Voice over Internet Protocol (VoIP) yang memungkinkan komunikasi
suara melalui jaringan internet. Hal ini membuat biaya telekomunikasi
menjadi semakin murah. Komputer yang berukuran sangat kecil dan terintegrasi
dengan handphone sudah umum digunakan. Terjadi konvergensi antara telekomunikasi
berbasis suara dengan data-data lainnya: teks, gambar, dan video. Teknologi
Bluetooth memungkinkan sebuah handphone bisa berkomunikasi tanpa
kabel dalam jarak dekat dengan beberapa perangkat lainnya seperti
komputer, printer, scanner, dan sebagainya. Handphone berbasis
jaringan 3G (generasi ke-3) sudah bisa digunakan untuk pengiriman data
multimedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar